Selasa, 18 Januari 2011

Koruptor, Penjara, dan Malam Pertama


                Pada suatu malam, seorang lelaki yang lebih pengalaman hendak menjelaskan bagaimana semestinya aktivitas malam pertama dilaksanakan. Maka kedua pengantin baru itu pun beranalogi.
                “Begini Dik, anggap saja “kepunyaan” abang ini adalah seorang koruptor. Dan “kepunyaan” adik itu adalah penjara. “ ucap sang lelaki sambil tertawa kecil.
                “Lalu?” tanya si istri bingung
                “Adik tahu, bagaimana seharusnya koruptor diapakan?”
                “Koruptor itu, semestinya dimasukin ke kepenjara dong, Bang…!”
                “Pintar! Nah, aktivitas itulah yang akan kita lakukan di malam pertama ini. Ayo…kita masukkan koruptor ke penjara.” Ucap pengantin lelaki sambil tertawa lebar.
                Singkat kata singkat cerita, selesailah sudah aktivitas malam pertama yang dilakukan pasangan pengantin berbahagia itu. Dan…saat lelakinya merasa kelelahan, sang istri malah sebaliknya.
                “Abang…lihat koruptornya lari dari penjara! Ia ke Bali!” kata istrinya lembut sambil menggoda.
                “Apa yang harus kita lakukan, Dik?” balas sang suami dengan perasaan senang, karena istrinya sudah ketagihan.
“Ayo Bang…masukkan lagi koruptornya ke penjara…!”
Singkat kata singkat cerita,  selesai sudah aktivitas ke-2 di malam pertama yang dilakukan pasangan berbahagia itu. Dan…saat lelakinya merasa kelelahan, sang istri malah ketagihan.
                “Abang….! Koruptornya lari lagi dari penjara! Ia ke macau…! Ayo kita masukkan lagi koruptornya ke penjara!” teriak sang istri sambil terengah-engah.
                “Hahahahaha…koruptornya lari lagi? Ayo Dik….koruptornya kita masukkan lagi ke penjara! Hajaaaarrrr…..!”
Singkat kata singkat cerita, selesai sudah aktivitas ke-3 di malam pertama yang dilakukan pasangan berbahagia itu. Dan…saat lelakinya merasa amat sangat kelelahan, sang istri malah makin ketagihan.
                “Abang…! Koruptornya lari lagi Ke Thailand…! Ayo cepat masukkin lagi ke penjara!”
Sambil berkeringat dan tak lagi mampu bergerak. sang suami lantas berkata, “Adik,sudahlahhh….biarkan koruptor itu lepas. Koruptor itu tidak dihukum seumur hidup, kok…!”


     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar